Mengenal Aomame dan Tengo di 1Q84




  • Judul Buku : 1Q84
  • Terbitan Pertama: 29 Mei 2009
  • Pengarang: Haruki Murakami
  • Genre: Sejarah alternative
  • Penerjemah : Jay Rubin 

Saya menyelesaikan membaca 1Q84 beberapa minggu lalu dan baru menuliskan ulasannya sekarang. Semua dimulai dari klub buku online yang saya gagas bersama beberapa teman-teman yaitu 1Q84 book club. Klub buku itu bernama demikian, karena kami membaca 1Q84 sebagai buku pertama. Berbicara soal buku pertama, 1Q84 adalah buku pertama Murakami yang saya baca.

Murakami Haruki adalah seorang penulis Jepang yang terkenal dengan novel-novel surealisnya. Saya bukan penggemar novel surealis, jadi saya memutuskan menjauhi novelnya selama 24tahun saya hidup. Namun semua berubah ketika negara api menyerang, eh maksudnya ketika saya menemukan 1Q84 di rak buku milik ka Julie. Saya memutuskan membaca beberapa halaman dan tebak apa, saya langsung jatuh cinta pada cerita ini.
1Q84 berkisah tentang Aomame, seorang perempuan Jepang yang tampak biasa-biasa saja di tahun 1984. Dia adalah seorang instruktur beka diri di sebuah gym yang juga merupakan seorang pembunuh. Aomame terutama membunuh laki-laki yang melakukan KDRT. Profesi rahasianya itu didanai oleh seorang janda tua kaya yg juga orang terdekat Aomame. Suatu kali saat melakukan tugas Rahasia Aomame mengikuti saran sopir taksi yang membuatnya memasuki dunia baru. Dunia 1Q84. Dunia penuh tanda tanya. Dunia dimana ada dua bulan. Dunia yang diatur oleh Little People.


Selain Aomame ada juga Tengo, seorang guru matematika yang juga penulis. Suatu kali dia diminta sahabatnya yang seorang editor untuk menulis sebuah novel dengan





judul Air Chrysalis karangan Fukada Eri. Fukada eri ini gadis berusia 17 tahun yang menarik. Atas persetujuan Fuka Eri, Tengo mukai menulis novel itu. Novel yang berkisah tentang gadis kecil dan little people. Tanpa disadari dunia Tengo juga mulai berubah termasuk dua bulan di langit malamnya. Dunia yang dinamainya Cat Town.
Kisah Tengo dan Aomame terus bergulir hingga tiba satu titik mereka saling terhubung dan menemukan. Ini adalah sebuah kisah cinta yang unik. Kamu harus membacanya. Saya tidak akan menggali lebih dalam soal hal lain, kecuali karakter. Menggali karakter adalah tugas saya untuk 1Q84 book club. Maka baiklah  saya akan membahas dua tokoh utama Aomame dan Tengo.

Aomame 
Aomame adalah salah satu tokoh sentral di novel ini. Dia berusia 29 tahun. Tubuhnya kurus dan ramping, berkat latihan. Dadanya rata, rambutnya panjang, dan secara fiksi dia cukup menarik. Sehari-hari Aomame bekerja sebagai seorang instruktur material arts di sebuah Gym. Beberapa kali dalam sebulan dia akan memberi latihan di rumah seorang janda. Dia memiliki masa kecil yang buruk. Ibu dan Ayahnya adalah penganut sebuah perkumpulan agama. Dia dibesarkan dengan keras dan membuatnya muak. Saat kuliah dia memutuskan pergi dari rumahnya dan melakukan segala cara untuk mendapatkan uang. Menurut aku pribadi, Aomame adalah seorang INTJ, dia adalah seorang introvert sejati, dilihat bagaimana dia lebih menyukai kesendirian daripada keramaian. Dia bahkan tertutup pada dua sahabatnya. Dia juga pemikir yang handal dan suka membaca buku. Aku menyukai karakternya yang tenang dan benar-benar melakukan sesuatu mengikuti intuisinya. Dia juga ceplas-ceplos dan tak segan mengutarakan keinginnannya dengan frontal. Yang paling penting Aomame  tidak peduli apa kata orang tentang dirinya. Dia melakukan segala sesuatu yang dia sukai, bukan orang lain sukai.  Dia juga mengenal dirinya dengan baik dan mencintai tubuhnya. Aomame selalu menjaga makanan yang dia makan, tapi ada masa dimana dia menghabiskan waktu makan makanan berlemak. Dalam hal ini saya dengki pada tekadnya untuk menjaga tubuhnya.
Aomame menyukai pria paruh baya yang kepalanya sudah mulai botak. Dia suka having seks dengan laki-laki yang memiliki kepala  seperti Sean Connery
Ada sebuah adegan yang bikin saya terbahak-bahak jika mengingatnya.
Aomame senang sekali melakukan one night stand, apalagi ketika habis membunuh orang. Suatu waktu dia bertemu seorang laki-laki paruh baya yang sesuai seleranya. Hal pertama yang dia katakan..
“Apa kau memiliki penis yang besar?”
Perempuan macam apa yang menanyakan hal seperti ini di kencan pertama. Hahahahahaha…
Kemudian setelah mereka menyewa sebuah kamar hotel,  saat Aomame membuka satu persatu kancing bajunya dia berkata
“Maaf kalau payudaraku kecil. Aku sudah memaksa kau memiliki penis yang besar dan sebagai balasan aku mendapatkan dada rata ini.”
Di sini saya bisa melihat bahwa Aomame mencintai dirinya dan melihat kekurangannya sebagai satu hal dalam dirinya yang dia terima dan ingin orang sukai. Prinsip wanita cerdas.
Tengo
Tengo berusia sama dengan Aomame. Dia adalah pria yang cerdas sejak SMA. Dia adalah guru Matematika di sebuah sekolah khusus putri. Dia suka membaca terutama buku klasik seperti Chekov dan beberapa buku lain. Tengo juga suka mendengarkan musik barat. Dia memiliki masa kecil yang buruk. Dia memiliki ingatan tentang seorang laki-laki yang menyusu pada Ibunya. Ingatan yang membuat dia mengalami kelumpuhan jika mengingatnya. Ayah Tengo adalah seorang petugas pengumpul uang iuran NHK. Setiap hari Minggu dia akan mengajak Tengo berjalan kaki mengetuk rumah ke rumah. Hal itu meruoakan kepedihan tak terhingga bagi Tengo. Ketika dewasa dia bahkan mengalami phobia pada hari minggu. Tengo adalah salah satu karakyer yang akan aku pacari di dunia nyata. 1Q84Aku dan Tengo cocok banget. Kami sama-sama suka membaca buku sastra. Dia tinggi besar dan aku pendek mungil: Perbaikan Keturunan, Dia seorang guru matematika yang cerdas dan sejak dulu aku lemah matematika jadi kami bisa saling melengkapi.  Dia smart dan pintar diajak ngomong dan dalam buku dia juga digambarkan sebagai laki-laki yang senang mendengar. Akan sangat menyenangkan merebahkan kepala di dadanya dan menceritakan keluh kesah yang terjadi dalam hidupkku. Dia tak digambarkan tampan sih. Namun Memasuki pertengahan duapuluh kau akan mendapati dirimu memilih pria yang berkarakter, senang mendengar, dan baik hati ketimbang tampan. Apalah guna tampang kalau sifatnya jelek dan selalu mau menang sendiri?
Tengo berpacaran dengan seorang perempuan beristri yang posesif. Pacarnya itu datang setiap hari jumat ke apartemennya.
Secara garis besar Murakami menggambarkan kedua tokoh utama dengan sangat jelas dan padat. Kita bisa merasakan kedua karakter hidup dan membimbing kita mengikuti alur cerita. Aku membayangkan Murakami menyusun kedua tokoh ini dengan teliti. Memberi mereka nafas dan takdir. Yang jelas ada perbedaan antara karakter antara Aomame di awal dan Aomame di ending pun juga Tengo. Kedua karakternya adalah karekter hidup. Memang benar novel yang bagus adalah novel dengan karakter yang kuat. Sama seperti hidup bukan? Hidup yang baik adalah hidup mereka yang berkarakter.
Ada satu hal penting yang aku tangkap dari novel ini tentang karakter. Dua tokoh utama kita memiliki masalah besar saat kecil. Tengo dan Aomame memiliki masa kecil suram. Mereka bisa saja tumbuh menjadi orang dewasa yang depresi. Namun ada satu hal yang menyelamatkan mereka yaitu buku. Yaps mereka rajin membaca dan rajin itu membuat karakter mereka bisa mengendalikan depresi dengan baik. Pesan dari Harukami secara implisit
Rajinlah membaca dan jadikan dirimu kaya.
Lima dari lima bintang untuk novel kece ini.

Tidak ada komentar