Review - Beautiful Liar

Beautiful Liar
Penulis : Dyah Rini
Penerbit : GagasMedia
Jumlah Halaman : 300 halaman
Tahun Terbit : 2014

Beautiful Liar dibuka dengan  adegan Lulu sedang menunggu jemputan di Bandara. Dia baru saja dipisahkan secara paksa dari Ayahnya yang seorang penipu ulung karena Ayahnya itu dikejar polisi.  Lulu tidak suka tinggal bersama Ibunya. Dia lebih senang bertualang ke sana ke mari bersama Ayahnya. Lulu juga benci pada ayah tirinya. Begitu dimasukkan ke Souljah, sebuah sekolah anak orang kaya, dia bertekad menjadi anak bandel agar bisa keluar dari sekolah itu. Target utamanya adalah Arvan, siswa kaya dan tampan di sekolah. Namun ada dua hal yang tidak dia perhitungkan, Miss Nadine guru BP yang cerdik dan selalu bisa menggagalkan tipuannya dan Badai, teman kelasnya yang usil dan kocak. Di souljah Lulu akhirnya mendapat teman terutama ketika dia masuk ke Japan Club, tetapi tekadnya untuk kembali bertemu Ayahnya membuatnya melakukan hal tak termaafkan yang melukai perasaan teman-temannya. Belum lagi rahasia Bu Nadine yang mengejutkan. Dan Lulu pun tak pernah memperkirakan bahwa segala hal yang dilakukannya berujung kekecewaan.
Beautiful liar adalah pemenang sayembara 7deadlysin yang diadakan Gagasmedia. Dosa yang diangkat adalah Greed atau serakah. Novel ini berjumlah 300 halaman dan ditulis dengan sudut pandang orang ketiga. Alur yang digunakan maju mundur cantik *eaaaaa gaya berceritanya jugaa asik dan mengalir lancar. Covernya ciamik juga. Kancil yang sedang keluar dari kebun. Kancil yang menggambarkan Lulu. Beginning novel ini juga menarik. Nggak pake bangun tidur bla bla bla.... Langsung ke agedan yang menunjukkan sifat Lulu.
Penokohan di novel yang disunting Jia Efendi ini menawan. Lunnetta atau Lulu digambarkan sebagai remaja yang punya keinginan tinggi. Dia adalah seorang yang korelis populer.  Mereka yang menginginkan segala sesuatu berada di kendalinya. Suka mengintimidasi orang lain. Watak itu ditunjukkan oleh  sifatnya yang tak suka diatur oleh Ibunya, melakukan penipuan teman-temannya. Dia selalu merasa bisa mendapatkan apapun dengan kemampuan menipunya. Dia benar-benar keras kepala. Perubahan watak Lulu juga menarik dan smooth. Nggak tiba-tiba berubah gitu. Ada banyak masalah yang menimpanya hingga kemudian dia sadar sepenuhnya. Iyaa ini sama kaya kita sadar nggak sihh kadang butuh beribu-ribu dampak dari perbuatan salah kita baru kita kapok.
Selain Lulu saya pribadi juga suka sama Badai. Sifatnya yang sanguis alias selalu ceria menarik perhatian saya sejak pertama kali muncul. Waktu dia mengarang dia terlambat karena anjingnya serangan jantung. Hahahaha ini kocak.  Pun demikian dengan karakter Miss Nadine. Secara keseluruhan karakter di novel ini menawan. Penulis mampu menghidupkan semua karakter,  tetapi pembaca tetap terpaku pada karakter sang tokoh utama Lulu. Nah novel ini bisa jadi pegangan kalau kita mau bikin novel yang tokohnya tidak hanya semarak tetapi memberi kontribusi pada cerita. Termasuk si Beck. Cuma itu si Bela kurang dieksplore nasibnya padahalkan peran dia lumayan juga.
Beautiful liar adalah salah satu teenlith Indonesia terbaik yang pernah saya baca sejauh ini. Ditulis dengan POV orang ketiga serba tahu, novel ini membawa harapan baru ke ranah teenlith yang terlalu banyak cinta-cintaan. Oke alasan aku nggak begitu suka baca teenlith indo yah karena hampir semuanya cinta..  Padahalkan masalah remaja bukan hanya cinta aja yahh kaya Lulu ini misalnya keserakahan. Banyak loh remaja yang suka boong kaya dia. Gitu. Terus penulis juga berhasil memodifikasi dongeng kancil di novel ini. Ini patut dicontoh nihbkalau mau bikin novel adaptasi dari dongeng. Yang aku nggak suka dari novel ini cuma sagu BLURBnya. Aduh Gagasmedia berhentilah membuat blurb yang isinya puisi begini. Akuloh pengen tahu ceritanya gimana gitu. Huft! Namun secara keseluruhan Aku suka novel ini. Bagus. Kamu harus baca deh!

2 komentar

  1. "Kamu harus baca deh!".... tunggu, dirimu ngasih berapa dari lima bintang sebagi bahan pertimangan dompetku? :)

    BalasHapus